08/11/2010 20:23
Liputan6.com, Lampung: Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda masih berstatus waspada. Letusan kecil disertai material bebatuan terjadi setiap dua menit. Selain terus mengeluarkan abu vulkanik dan material bebatuan, aktivitas Gunung Anak Krakatau juga mengakibatkan terjadinya gempa vulkanik sebanyak 200 kali per hari, tremor, dan embusan asap hingga mencapai ketinggian 600 meter ke udara.
Kendati sempat mengalami penurunan letusan, status Gunung Anak Krakatau ini masih waspada. Setiap harinya, letusan bisa mencapai ratusan kali diiringi suara gemuruh ledakan dan semburan lava pijar.
Hasil pantauan dari posko pemantau di Desa Hargo Pancuran, Lampung Selatan, aktivitas Gunung Anak Krakatau mulai naik sejak medio Oktober silam. Para nelayan di kawasan Kepulauan Sebesi dan sekitarnya yang berjarak 15 mil laut dari gunung itu diimbau tidak mendekat anak Gunung Krakatau hingga radius lima kilometer. Diperkirakan aktivitas gunung yang mulai tumbuh ini masih terus meningkat hingga akhir November.(BJK/YUS)
Kendati sempat mengalami penurunan letusan, status Gunung Anak Krakatau ini masih waspada. Setiap harinya, letusan bisa mencapai ratusan kali diiringi suara gemuruh ledakan dan semburan lava pijar.
Hasil pantauan dari posko pemantau di Desa Hargo Pancuran, Lampung Selatan, aktivitas Gunung Anak Krakatau mulai naik sejak medio Oktober silam. Para nelayan di kawasan Kepulauan Sebesi dan sekitarnya yang berjarak 15 mil laut dari gunung itu diimbau tidak mendekat anak Gunung Krakatau hingga radius lima kilometer. Diperkirakan aktivitas gunung yang mulai tumbuh ini masih terus meningkat hingga akhir November.(BJK/YUS)
0 comments:
Posting Komentar